Jusuf Kalla : Johannes Marliem Berkomplot Rampok Uang Negara

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Johannes Marliem adalah contoh diaspora Indonesia yang tidak patut ditiru. Mendiang saksi kunci kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tersebut dinilainya berkomplot merampok keuangan negara.

"Dia ternyata mempunyai kelompok mau merampok bangsa ini, merampok keuangan negara. Nah, itu jangan diikuti seperti itu," kata Kalla saat membuka acara Indonesian Diaspora Global Summit di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017.

Jusuf Kalla mengatakan apa yang dilakukan Marliem adalah berkomplot untuk merampok keuangan negara dengan ilmu. 

Tindakan seperti itu, kata Kalla, tidak patut ditiru karena berbahaya bagi negara. "Kami ingin dengan ilmu Anda, dengan perusahaan, Anda membangun bangsa ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya. 

Johannes Marliem adalah Direktur Utama Biomorf Lone LLC, yang membawahkan PT Biomorf Lone Indonesia. Dia dikabarkan tewas pada Jumat, 11 Agustus 2017, di Los Angeles, Amerika Serikat. Penyebab kematiannya masih simpang siur. 

Sejumlah media memberitakan Marliem bunuh diri akibat stres. Namun media lain menyebut Marliem tewas ditembak oleh polisi setempat setelah dia menyandera anak dan istrinya.

Johannes Marliem menjadi sorotan karena menjadi salah satu saksi kunci dalam pengusutan kasus e-KTP. Sejak proyek itu direncanakan pada 2010, ia terlibat dalam rapat-rapat dan pertemuan perencanaan serta pelaksanaan proyek yang akhirnya merugikan negara Rp 2,3 triliun tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar